Hati ini terlalu keras untuk mengolah ayat bermadah pujangga...
Di sini,saya nukilkan kembali kenangan apabila saya bersama sahabat-sahabat,meluah rasa hati dengan berbalas pantun dalam suatu forum kami...
Bila difikirkan semula,saya tidak tahu yang saya boleh mereka pantun .....
Bilalah hati saya dapat menukilkan kembali luahan hati saya kepadaNya dlm bentuk karya sebegini.....
Kotornya hati hambaMu ini ya Allah...
Ampunkanlah dosa-dosaku...
Abu Bakar al-Hakim al-Waraq berbicara;
"Apabila hawa nafsu sudah dominan,maka hati akan gelap.Apabila hati gelap,maka dada akan menyempit.Apabila dada menyempit,maka akhlaq menjadi buruk.Apabila akhlaq menjadi buruk,maka makhluk akan membencinya".
~CERITA HATI SEORANG SUFI~
Tatkala hati ingin menyintai,
Mendesak jiwa untuk suatu yang pasti,
Lantaran cinta Abadi yang kurindui,
Pada-Nya diri ini setia menanti.
…….
Seruan Tuhan memanggil diri,
Hati tersenyum tanpa henti,
Kasihku hanya untuk-Mu Ilahi,
Mana mungkin cinta ini diganti?
…….
Cinta fitrah datang menguji,
Pinta nafsu untuk dikasihi,
Jiwa terseksa hati membenci,
Iman membelai diri diubati.
……
Dikala bernafas dalam jiwa hamba,
Air mata keinsafan mengalir lagi,
Kerna mengharap cinta yang didamba,
Menunggu ajal untuk pergi.
…….
Hebatnya berkasih dengan Sang Pencipta,
Teguh memberi tanpa meminta,
Cukuplah Allah bagi orang bercinta,
Hatinya berbisik tanpa kata.
…….
Maka Abu Qasim Junaid al-Baghdadi dalam halaqah sufiyah menurut Abu Bakar al-Kattani mentafsirkan pencinta Allah SWT sebagai;
"Seseorang hamba yang menceraikan dirinya daripada gigitan nafsu,tidak putus-putus mengingati Allah,berdiri menegakkan hak-hak Allah dan memandang Allah dengan hatinya.Apabila ia berbicara,ia berbicara dengan Allah.Apabila berdiskusi,diskusinya tentang Allah.Ia bergerak dengan perintah Allah.Diamnya bersama Allah.Maka ia dengan Allah,untuk Allah dan bersama Allah".